1/19/2017

MITOS PISANG YANG SALAH KAPRAH


3 Mitos tentang pisang yang salah kaprah

Kebanyakan orang pasti sudah tidak asing lagi dengan buah berwarna kuning ini. Sebagian orang sangat menyukainya karena rasanya dianggap lezat dan diyakini mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh. Sebagian lain malah membencinya karena bau pisang yang cukup menyengat. Namun, di kedua sisi tersebut, pisang tetaplah buah yang amat layak dikonsumsi sebab memiliki segudang manfaat.  Ketenaran pisang nyatanya juga memunculkan berbagai mitos tentang buah yang satu ini dalam gaya hidup di masyarakat. Mitos yang berkembang soal pisang ada yang masih bisa dikategorikan sesuai akal sehat hingga ada pula mitos yang sudah menyangkut ke arah mistis. Mengesampingkan mitos mistis soal pisang, ada baiknya Anda mengetahui berbagai fakta soal pisang yang sering dimitoskan sehingga membuat salah kaprah. Berikut adalah beberapa fakta soal pisang yang sering menimbulkan salah kaprah di masyarakat. Mitos-mitos ini ternyata ada juga yang berkebalikan dengan fakta yang sebenarnya!   
Melancarkan Sembelit 
Kebanyakan orang memandang pisang sebagai salah satu buah yang dapat membantu proses buang air besar (BAB). Tentu saja anggapan tersebut hadir karena fungsi buah pada umumnya memberikan serat yang melancarkan pencernaan. Nyatanya, kebanyakan menyantap pisang bisa menyebabkan Anda mengalami sembelit!. Hal tersebut terjadi karena pisang mengandung tiga jenis gula dalam tiap buahnya, yakni glukosa, srukosa, dan fruktosa. Makanan yang mengandung kadar gula tinggi ditambah kadar lemak yang lumayan banyak ternyata membuat fungsi pencernaan menjadi kurang lancar hingga sulit melakukan proses BAB. Karena alasan ini pulalah, pisang sangat cocok dijadikan obat alami bagi pencinta gaya hidup natural. Buah ini sangat bisa mengatasi diare. Ingat, mengatasi diare, bukan sembelit.   
Pengganti Menu untuk Diet
 
Buah kuning ini sering dijadikan alternatif menu saat hendak diet. Orang-orang yang tengah berusaha mencapai bentuk badan ideal kerap hanya menyantap pisang sebagai pengganti nasi dan berbagai asupan lainnya. Mereka percaya, pisang dapat memberikan energi bagi tubuh mereka, tanpa memberikan lemak tambahan yang membuat berat tubuh sulit menurun. Aslinya, gaya hidup ini tidak sepenuhnya tepat. 
Pisang memang dapat menjadi makanan pengganti nasi guna memberikan energi bagi tubuh. Vitamin yang ada di pisang memang dapat memberikan nutrisi yang lumayan. Namun, tidak disarankan hanya mengonsumsi pisang saat diet. Bagaimanapun, manusia dewasa memerlukan sekitar 1.800-2.200 kilokalori. Sementara itu, satu buah pisang hanya dapat menyumbangkan 120-150 kalori bagi tubuh Anda. Tentu Anda masih membutuhkan berbagai makanan pelengkap agar aktivitas harian tidak terganggu akibat kekurangan energi. Anda juga membutuhkan protein untuk melengkapi nutrisi harian.   
Pantang bagi Penderita Diabetes
 
Rasa manis pada pisang merupakan salah satu penyebab buah ini disukai banyak orang. Namun, rasa manis itu pula yang memunculkan mitos bahwa pisang menjadi makanan yang pantang disantap penderita diabetes. Mengandung kadar gula yang lumayan tinggi, buah berwarna kuning ini dianggap mampu meningkatkan kadar gula darah pada tubuh secara drastis. Memang benar pisang memiliki kadar gula yang cenderung tinggi. Namun yang perlu Anda ketahui, gula pada pisang berjenis glikemik rendah sehingga cukup aman disantap para penderita diabetes. Mengandung karbohidrat yang lumayan besar, pisang juga mampu menjadi camilan sehat bagi penderita diabetes yang kerap kali diserang rasa lapar.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar